Rabu, 13 November 2019

Pengertian dan Fungsi dari Virtual Machine

Virtual Machine (VM) adalah program perangkat lunak atau sistem operasi yang tidak hanya menunjukkan perilaku komputer yang terpisah, tetapi juga mampu melakukan tugas-tugas seperti menjalankan aplikasi dan program seperti komputer yang terpisah.
Lantas, apakah fungsi-fungsi dari mesin virtual itu sendiri? Mari simak beberapa penggunaannya berikut ini.
  1. Berganti ke versi sistem operasi yang lebih baru
Dengan mesin virtual (VM), Anda dapat mengadopsi metode yang aman dalam menjalankan versi pengembangan Windows 10 pada komputer Windows 8 Anda. Metode ini memungkinkan Anda menjalankan uji coba Windows 10 tanpa menginstal versi Windows yang tidak stabil di komputer Anda.
  1. Virtualisasi dari desktop Anda sendiri
Ada kecenderungan yang muncul di kalangan komunitas TI dimana pengguna menyimpan aplikasi desktop dan sistem operasi mereka di mesin virtual (VM) terpisah di server dan menggunakan PC mereka sebagai “thin client” ke server.
Setiap pengguna terisolasi dari semua pengguna lain dengan bantuan teknologi mesin virtual (VM), dan pemeliharaan aplikasi dialihkan dari setiap desktop ke data center.
  1. Melakukan pengujian dengan sistem operasi yang berbeda
Anda juga dapat menginstal distribusi Linux yang berbeda atau sistem operasi lain yang kurang dikenal dalam mesin virtual (VM) untuk melakukan eksperimen dan memahami cara kerjanya.
Beberapa sistem operasi dapat berjalan di server yang sama, sehingga menghilangkan kebutuhan untuk mendedikasikan satu fisik server ke satu aplikasi.
  1. Melakukan pengujian software pada banyak platform yang berbeda
Pada saat dibutuhkan pengujian apakah sebuah aplikasi dapat bekerja pada beberapa sistem operasi atau hanya dapat bekerja pada beberapa versi sistem operasi Windows, Anda dapat menginstalnya masing-masing dalam mesin virtual (VM) daripada harus menginstalnya pada banyak komputer yang berbeda.
  1. Kompilasi server yang berbeda untuk penggunaan bisnis
Bagi bisnis-bisnis dengan aplikasi yang berjalan pada beberapa server, server-server yang ada dapat dimasukkan ke dalam mesin virtual (VM) dan dijalankan pada satu PC. Setiap mesin virtual (VM) terisolasi.
Sehingga hal ini pun tidak menyebabkan masalah keamanan yang mungkin terjadi saat menjalankan server-server yang berbeda pada sistem operasi yang sama. Mesin virtual (VM) juga dapat dipindahkan dari fisik server yang satu ke fisik server yang lain
SUMBER :http://www.phintraco.com/pengertian-dan-fungsi-dari-virtual-machine/

Perbedaan Antara VM (Virtual Machine) dengan Container

Bagi para pengguna Virtual Data Center tentu sudah tidak asing lagi dengan dua kata diatas. VM (Virtual Machine) dan Container. Namun masih sedikit yang mengetahui bedanya VM dengan Container. Oleh karena itu, saya akan membahas perbedaan antara VM dengan Container. Namun, sebelum membahas perbedaan pada keduanya, saya akan memberitahukan apa itu VM dan apa itu Container.

VM (Virtual Machine) adalah perangkat lunak yang dapat mengisolasi sebuah mesin komputer serta dapat menjalankan semua program yang sama seperti pada komputer aslinya atau biasa disebut duplikat dari sebuah mesin komputer asli.
Sedangkan, Container dalam bahasa komputer adalah suatu teknologi yang dapat mengisolasi sebuah proses dari proses yang lainnya yang akan mengisolasi library dan aplikasi yang digunakan saja tanpa mengisolasi seluruh komponen seperti perangkat keras, kernel, sistem operasi, dan lain – lain.

VM (Virtual Machine)

CONTAINER




Walaupun keduanya sama-sama berjalan pada virtualisasi, namun VM dan Container ini memiliki beberapa perbedaan. Diantaranya yaitu:
  • Container lebih efektif dan ringan dibandingkan dengan VM (Virtual Machine)
Mengapa Container bisa lebih efektif dan lebih ringan dibanding dengan VM (Virtual Machine)? Jawabannya karena container hanya mengisolasi library dan aplikasi yang akan dijalankan saja. Berbeda dengan Virtual Machine yang mengharuskan untuk mengisolasi seluruh komponen seperti, perangkat keras, kernel, sistem operasi, dan lain – lain.

  • Container dapat melakukan efisiensi resource dengan sebaik – baiknya pada system
Berbeda dengan VM, Container ini dapat melakukan efisiensi penggunaan resource dengan sangat baik. Sehingga, ketika salah satu container sedang siap, maka container yang satunya bisa menggunakan resource milik container yang sedang iddle, begitupun sebaliknya.

  • VM (Virtual Machine) menggunakan seluruh resource yang ada pada host, sedangkan Container hanya menggunakan sedikit resource dari host

  • VM (Virtual Machine) menggunakan kernel tersendiri yang kemungkinan akan diproses langsung pada host

  • Container tidak diizinkan untuk mengakses kernel, sedangkan Virtuam Machine dapat menggunakan kernel tersendiri

Dari perbedaan-perbedaan diatas, anda dapat menentukan sistem virtualisasi yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya dengan mudah. Untuk anda yang ingin mencoba menggunakan VM (Virtual Machine) atau Container dari Cloudmatika. Anda harus memiliki Virtual Data Center yang bisa anda order disini.
APLIKASI VIRTUAL MACHINE

1. VirtualBox (Windows/Mac/Linux)

Predikat peringkat pertama saya berikan kepada VirtualBox. Bukan tanpa alasan ya. VirtualBox mendukung berbagai macam sistem operasi, sehingga memungkinkan kamu menginstal OS apapun yang kamu mau. Selain itu, kamu bisa mendapatkan VirtualBox secara gratis langsung dari websitenya.
Kita juga bisa melakukan sharing file, drive, peripheral dan lain-lain, tetapi sebelumnya kita harus mengaktifkan Guest Additions dulu. Tapi untuk masalah resource, VirtualBox tidak terlalu banyak memakan memory.

2. VMWare Player (Windows/Linux)

Sebenarnya, VMWare ini ada dua jenis, yaitu WMWare Player dan VMWare Workstation, tetapi saya ambil yang Player saja karena ada versi gratisnya. Tidak seperti di VirtualBox, di VMWare, sistem operasi yang didukung hanya Linux dan Windows saja.
Tapi, dengan menggunakan VMWare, kamu pasti merasa tidak hanya sekedar menggunakan komputer virtual, tapi lebih dari itu. Namun, untuk penggunaan resource hardware, saya masih memilih VirtualBox.

3. Windows Virtual PC (Windows)

Sesuai nama brandnya, software yang satu ini buatan asli dari Microsoft sendiri. Dan sistem operasi yang didukung pun hanya Windows saja. Untuk mendapatkan software ini, kamu bisa langsung mendownloadnya di situs resmi microsoft pada melalui link di bawah ini.

4. Qemu (Linux)

Qemu merupakan virtual machine yang diperuntukan untuk OS Linux di dalamnya. Penggunaan resource virtual machine ini relatif kecil ya, saya pun sering menggunakannya untuk sekedar eksperimen.
Update!

5. Hyper-V Virtual Machine Windows


Tapi apakah Anda tahu versi Windows yang baru seperti Windows 8, Windows 8.1, dan Windows 10 sudah memiliki/menyediakan fitur dan fungsi ini dan Anda dapat menginstal sistem operasi secara virtual di Windows tanpa menggunakan software virtualisasi pihak 3? Fitur itu adalah Hyper-V, sebuah fitur yang memungkinkan pengguna untuk membuat mesin virtual pada Windows 8 dan versi Windows yang lebih baru. Jadi dengan Hyper-V Anda dapat menginstal OS virtual dalam Windows yang sedang berjalan tanpa software tambahan.
Sebenarnya Microsoft memperkenalkan fitur baru yang disebut “Hyper-V” bersama peluncuran sistem operasi  Windows 8 digunakan untuk menggantikan program Virtual PC lama.
Jadi, jika Anda menggunakan Windows 8, 8.1 atau Windows 10, Anda dapat menggunakan fitur Hyper-V untuk menginstal sistem operasi yang diinginkan secara virtual dan mengetes OS dalam OS Windows Anda yang sedang berjalan.
KESIPULAN
 1. Virtualisasi juga dapat digunakan untuk menjalankan lebih dari satu sistem operasi pada saat yang sama. 2. Secara sederhana virtualisasi dapat dianalogikan yaitu komputer didalam komputer yang diimplementasikan oleh software.
3. Aplikasi Vmware Workstation v.7 sebagai perangkat virtualisasinya. 
4. Virtual machine yang dibuat, dapat diinstalasikan sistem operasi yang berbeda-beda, misalnya Windows XP, Windows 7, Linux dan sistem operasi lainnya. 
5. Remote Akses merupakan sebuah software aplikasi yang dapat digunakan untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer lain.
 6. Aplikasi TeamViewer 6 sebagai perangkat remote aksesnya. 
7. Aplikasi remote akses ini adalah cross-platform connections artinya Teamviewer bisa berjalan di beberapa sistem operasi seperti Windows, Linux dan lain sebagainya. 
8. Setelah sistem di implementasikan dan dianalisis diharapkan dapat menambah pengetahuan dan cara kerja dari teknologi Virtualisasi Cloud Computing dari proses membuat jaringan, installasi server, konfigurasi sampai dapat di manfaatkan oleh user dari komputer Client.
 9. Dengan menggunakan teknologi Cloud Computing dalam membangun jaringan salah satu manfaat yang dapat kita lihat secara langsung adalah proses virtualisasi sistem operasi under browser. Hal ini sangat mudah dijalankan dan tidak memerlukan komputer client dengan spesifikasi tinggi untuk bisa menjalankannya.

Senin, 14 Oktober 2019

Sumber:https://www.pintar-network.com/2017/10/konfigurasi-vpn-pptp-server-debian-8.html?m=1

Konfigurasi VPN (PPTP) Server Debian 8


Assalamu'alaikum wr.wb

Kali ini kita akan belajar bagaimana cara mengkonfigurasi VPN Server pada Debian 8 dengan PPTP (Point to Point Tunneling Protocol). Namun sebelum saya lanjutkan saya akan memberi sedikit penjelasan tentang apa itu VPN dan PPTP.

 
VPN

Virtual Private Network (VPN) adalah sebuah teknologi komunikasi yang memungkinkan untuk dapat terkoneksi ke jaringan public dan menggunakannya untuk dapat bergabung dengan jaringan local. Dengan cara tersebut maka akan didapatkan hak dan pengaturan yang sama seperti halnya berada didalam LAN itu sendiri, walaupun sebenarnya menggunakan jaringan milik public.

Dari cara pandang jaringan, salah satu masalah jaringan internet (IP public) adalah tidak mempunyai dukungan yang baik terhadap keamanan. Sedangkan dari cara pandang perusahaan, IP adalah kebutuhan dasar untuk melakukan pertukaran data antara kantor cabang atau dengan rekanan perusahaan. VPN muncul untuk mengatasi persoalan tersebut. Sebuah jaringan perusahaan yang menggunakan infrastruktur IP untuk berhubungan dengan kantor cabangnya dengan cara pengalamatan secara private dengan melakukan pengamanan terhadap transmisi paket data.

PPTP

PPTP merupakan protokol jaringan yang memungkinkan pengamanan transfer
data dari remote client (client yang berada jauh dari server) ke server pribadi perusahaan dengan membuat sebuah VPN melalui TCP/IP (Snader, 2005). Protokol ini dikembangkan oleh Microsoft dan Cisco.
Teknologi jaringan PPTP merupakan pengembangan dari remote access Point-to-Point protocol yang dikeluarkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF).

Topology

Dari topology diatas dapat diketahui bahwa Remote Client dan Remote Server berada di jaringan publik dalam hal ini Internet. Jika Remote Client dan Remote Server ingin bertukar informasi secara rahasia, maka mereka tidak mungkin menggunakan jaringan publik atau internet, maka sebagai solusi mereka harus menggunakan VPN (Virtual Private Network) dengan menggunakan PPTP (Point to Point Tunneling Protocol) sehingga mereka berdua akan terhubung secara virtual dan mereka akan memiliki jalur sendiri, sehingga proses transfer data akan aman dari serangan hacker..

Konfigurasi VPN Server


Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengkonfigurasi VPN Server menggunakan P2. PTP :

1. Install paket pptpd

apt-get install pptpd


2. Edit file pptpd.conf untuk menambahkan remote ip dan local ip untuk VPN nantinya

nano /etc/pptpd.conf

Cari pada bagian paling bawah file pptpd.conf, 


Hilangkan tanda pagar pada localip dan remote ip, lalu ubah seperti dibawah ini 

localip 9.9.9.1 (ip yang nantinya akan secara otomatis dipasangkan ke server vpn)
remoteip 9.9.9.2-9,9.9.9.10 (ip yang nantinya akan diberikan ke client)

Untuk remoteip kalian bisa juga hanya menulis satu ip saja, semisal 9.9.9.10 , namun apabila kalian ingin ada lebih dari satu ip, kalian bisa membuat range ip misalnya 9.9.9.2-9. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini


Setelah itu simpan dengan menekan CTRL+X >> Y >> Enter

3. Selanjutnya kita akan membuat username dan password untuk VPN kita nanti, cara nya dengan mengedit file chap-secrets seperti dibawah ini

nano /etc/ppp/chap-secrets 

selanjutnya pada bagian bawah kalian tulis seperti dibawah ini (untuk client dan secret dapat disesuaikan kebutuhan)

#client     server    secret     IP address
user1       pptpd      123           *

untuk ip address kita isi * agar semua IP dapat menggunakan username dan password itu. untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut


Simpan dengan menekan CTRL+X >> Y >> Enter

4. Edit file pptpd-options

nano /etc/ppp/pptpd-options

Setelah itu cari pada bagian paling bawah file tersebut, tepatnya dibawah tulisan 'novjccomp', tulis perintah berikut ini

noipx
mtu 1490
mru 1490

Setelah itu simpan dengan menekan CTRL+X >> Y >> Enter


5. Selanjutnya tulis perintah berikut ini

modprobe ip_gre


6. Terakhir restart service pptpd

service pptpd restart

kalian juga dapat melihat status dari pptpd dengan mengetikan perintah berikut

service pptpd status



Pengujian ke Client

Karena server dan client yang saya gunakan tidak terkoneksi internet dan tidak menggunakan ip public, maka saya menggunakan jaringan local. Langkah-langkah nya sebagai berikut :

1. Sebelumnya pastikan terlebih dahulu ip dari server kita, dengan mengetikkan 

ifconfig


Kali ini server saya menggunakan IP 192.168.1.1, setelah itu pastikan client dan server terhubung dengan melakukan test ping dari client.

ping 192.168.1.1


2. Langkah berikutnya adalah membuat VPN dari Client kita. Kali ini saya menggunakan windows 10, jadi apabila kalian menggunakan windows 7 atau XP langkahnya akan sedikit berbeda

Pertama-tama masuk ke 'Setting >> Network & Internet >> VPN' maka akan muncul tampilan berikut ini


Selanjutnya klik tombol Add a 'VPN Connection' , maka akan muncul tampilan berikut ini


Untuk VPN Provide isi Widows (built-in) , Connection name nya isi sesuai kebutuhan disini saya isi VPN Pintar Network dan untuk Server name or Address isi ip dari server kita tadi yaitu 192.168.1.1 , dan untuk yang lainnya biarkan saja langsung saja klik Save. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut 


3. Setelah itu akan muncul VPN Connection yang telah kita buat tadi, langsung saja kita klik VPN Connection kita tadi lalu klik connect dan masukkan username dan password yang kita buat di server VPN tadi, disini saya isi user1 dan passwordnya 123 lalu klik Ok


Selanjutnya tunggu hingga connected


4. Selanjutnya kita cek dari Client, apakah client sudah mendapatkan IP dari VPN Server, dengan cara masuk ke Command Prompt (CMD) lalu ketikan perintah berikut

ipconfig


5. Terakhir test apakah client bisa melakukan PING ke IP Server VPN atau localip tadi, dengan cara berikut ini

ping 9.9.9.1


Jika berhasil maka itu tandanya kita telah terhubung ke server melalui VPN

Sekian yang dapat saya sampaikan apabila ada yang masih belum paham tentang cara konfigurasi VPN Server Debian 8 dapat bertanya di kolom komentar atau dapat juga mengunjungi channel youtube Pintar Network. Semoga artikel kali ini bermanfaat, selamat berkarya.

Wassalamu'alaikum wr.wb

5 COMMENTS:

  1.  ya?